Gambar Sampul Bahasa Indonesia · h_Pelajaran 8 Teknologi dan Komunikasi
Bahasa Indonesia · h_Pelajaran 8 Teknologi dan Komunikasi
Adi, Aminudin, Yudi

23/08/2021 07:38:55

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bagaimanakah indikator seorang pembaca yang baik? Ternyata,

ada langkah tertentu yang dapat dilakukan dalam membaca suatu

teks. Dalam pelajaran ini, Anda akan dilatih bagaimana teknik

membaca cepat yang baik itu. Selanjutnya, Anda akan belajar

merangkum isi buku. Dalam hal ini, teknik membaca cepat dapat

langsung diaplikasikan dalam merangkum ini. Adapun dalam

kemahiran bersastra Anda akan belajar mengidentifikasi alur,

penokohan, dan latar dalam cerpen. Pada bagian terakhir, Anda akan

berlatih menulis drama berdasarkan pengalaman yang diperoleh

dari kehidupan sehari-hari.

Bagaimanakah

i

n

d

ik

ator

s

eorang

p

embaca

yang

ba

ik?

Ternyata,

ada

l

an

g

ka

h

te

r

te

n

tu

yang

da

p

at

d

il

a

k

u

k

an

da

l

am

m

e

m

baca

suatu

te

k

s

.

D

a

l

am

pe

l

a

j

ara

n

i

n

i

,

A

n

da

a

k

a

n

dil

at

ih

b

aga

i

mana

te

k

n

ik

me

m

baca

c

e

p

a

t

y

ang

ba

ik

i

tu.

S

elanjutnya

,

A

n

da

a

k

an

b

elaja

r

m

eran

g

kum

is

i

buku

.

D

a

l

am

h

al

i

ni

,

te

knik

me

m

baca

c

e

p

a

t

da

p

a

t

l

angsung

di

ap

lik

as

ik

an

d

a

l

a

m

merang

k

u

m

i

n

i

.

Ad

apun

d

a

l

a

m

ke

m

a

hir

a

n

be

r

sast

r

a

An

da

a

k

a

n

b

elaja

r

m

engidentifikas

i

a

lur,

p

enokohan

,

da

n

l

atar

da

l

a

m

cerpen

.

P

ada

b

a

g

ian

t

erakhir

,

A

n

da

a

k

an

b

er

l

at

ih

menu

li

s

d

ram

a

b

er

d

asar

k

a

n

penga

l

ama

n

y

ang

di

pero

l

e

h

da

r

i

k

ehidu

p

a

n

s

ehari-hari.

Teknologi

dan Komunikasi

8

Pelajaran

S

u

m

b

e

r

:

w

w

w

.

c

e

n

s

o

l

a

r

.

c

o

m

162

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Peta Konsep

Membaca teks/karya

drama

dapat

menggunakan

perhatikan

menelaah

Membaca cerpen

Menuliskan aneka

pengalaman dalam bentuk

drama

alur

penokohan

latar

Menulis rangkuman

buku

cara-cara

rumus hasil membaca

Teknik membaca cepat

Membaca sumber

Alokasi waktu untuk Pelajaran 8 ini adalah 15 jam pelajaran.

1 jam pelajaran = 45 menit

Teknologi dan Komunikasi

163

Membaca Cepat

A

Menuju Kemandirian Pengembangan Roket

Selasa 19 Juni 2007 merupakan hari ber-

sejarah karena bahan bakar buatan Lapan mampu

melesatkan roket ke jarak puluhan kilometer.

Peluncuran roket yang sedianya dilakukan pada

pukul 09.00 WIB ditunda. Hadirin yang sejak pagi

menunggu di tempat peluncuran satu per satu

pergi. Padahal, hari itu merupakan hari penting

bagi dunia pengembangan roket nasional. Pasalnya,

Lapan hendak memamerkan salah satu roketnya

yang akan diluncurkan dengan menggunakan bahan

bakar buatan sendiri.

(

68 kata

)

Peluncuran roket akhirnya jadi dilaksanakan

setelah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL)

Laksamana Slamet Subijanto datang ke Instalasi Uji

Terbang Pameungpeuk menggunakan jalan darat.

Mulai pukul 13.00 WIB satu per satu roket Lapan

melesat ke angkasa, meninggalkan jejak asap dan

suara gemuruh keras.

(

110 kata

)

Sekilas, peluncuran roket percobaan hari itu

tampak seperti ratusan percobaan lainnya. Namun,

bagi Lapan hari itu merupakan hari bersejarah karena

bahan bakar buatan mereka mampu melesatkan

roket ke jarak puluhan kilometer. Bahan bakar roket

tersebut adalah AP (

Ammonium Perchlorate

). Para ahli

Lapan telah berhasil menguasai formula pembuatan

bahan bakar tersebut. Kini lembaga itu sudah

berhasil memproduksinya walau masih dalam skala

kecil. Sebelum berhasil membuatnya, Lapan selalu

menggunakan AP yang diimpor dari luar negeri.

Harganya sangat mahal sehingga untuk melakukan

uji coba, Lapan tidak bisa menggunakannya dengan

leluasa.

(

197 kata

)

Ketergantungan bahan bakar roket terhadap

negara lain juga menimbulkan persoalan lain. Negara

pengimpor bisa seenaknya menolak penjualan dengan

berbagai alasan. Akibatnya, program penelitian dan

Kegiatan membaca adalah salah satu kegiatan berkomunikasi.

Melalui kegiatan membaca, seseorang dapat menyerap informasi yang

disampaikan oleh orang lain melalui tulisan. Kemampuan membaca

harus terus ditingkatkan. Semakin cepat seseorang membaca,

semakin cepat pula dia menyerap informasi dari bacaan. Dalam

pembelajaran kali ini Anda akan berlatih membaca cepat. Tujuannya

adalah agar kemampuan membaca Anda semakin meningkat. Agar

pemahaman lebih optimal, Anda akan berlatih menjawab pertanyaan

yang berkaitan dengan bacaan serta mengungkapkan pokok-pokok

isi bacaan.

Gemarkah Anda membaca? Berapa banyak bacaan yang Anda

habiskan dalam satu hari? Bersyukurlah Anda karena diberi anugerah

oleh Tuhan berupa kemampuan membaca. Sebagai salah satu wujud

rasa syukur Anda, rajin-rajinlah membaca bacaan yang bermanfaat.

Pahamkah Anda mengenai pentingnya membaca? Dengan mem-

baca, Anda dapat memperluas khazanah pengetahuan. Makin banyak

membaca, Anda akan makin pandai.

Kegiatan membaca cepat adalah salah satu cara untuk mengukur

kemampuan membaca Anda. Kemampuan membaca Anda dapat

dikategorikan telah memenuhi standar apabila Anda mampu membaca

300 kata per menit yang disertai tingkat pemahaman 75%. Anda ingin

tahu tingkat kemampuan membaca Anda? Bacalah teks berikut ini.

Jumlahnya adalah 603 kata. Guru Anda akan memberi waktu selama

2 menit. Saat waktu membaca berakhir, tandailah bagian yang terakhir

Anda baca.

164

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Sumber:

www.pikiran-rakyat.com

pengembangan roket nasional sering tergangggu

karena bahan bakar.

(

229 kata

)

Sayang, dukungan dana pemerintah belum

maksimal. Dengan dana yang ada sekarang ini, Lapan

baru sanggup memproduksi AP sebanyak 10 kg/tahun.

Padahal, kebutuhan bahan roket lebih dari itu.

Jika kita terus mengimpor, dana yang

dikeluarkan akan lebih besar. Negara penjual pun

suka bersikap seenaknya. Kadang barang pesanan

kita telat datang. Pernah kita pesan tabung, sampai

tiga tahun tidak datang juga.

(

384 kata

)

Ada dugaan, sulitnya mendapatkan bahan

baku untuk membuat roket adalah kekhawatiran

negara-negara pengimpor, bahwa teknologi roket

akan digunakan untuk kepentingan militer. Negara

seperti Australia maupun Amerika Serikat selalu

memantau uji coba roket Indonesia.

(

417 kata

)

Ini juga yang menjadi persoalan karena pada

dasarnya teknologi roket untuk kepentingan ilmiah

dan kepentingan militer tidak berbeda. Lapan sendiri

menegaskan bahwa pengembangan teknologi roket

nasional adalah untuk kepentingan ilmiah dan

kesejahteraan rakyat. "Tapi sebagai warga negara

kita pun wajib membela negara. Kalau diperlukan

untuk pertahanan, silakan saja. Tentu bukan kita

yang akan membuatnya, tetapi kita serahkan kepada

industri dan pelaku pertahanan," kata Kepala Lapan,

Adi Sadewo Salatun.

(

485 kata

)

Adi menegaskan, walaupun Lapan sudah ber-

hasil membuat roket kendali, cita-cita Lapan bukanlah

membuat peluru kendali, tetapi membuat roket yang

bisa mengorbit sendiri. W

alaupun diakui olehnya,

teknologi roket kendali bisa juga digunakan untuk

membuat peluru kendali. "Roket kendali yang kita

buat itu untuk kepentingan penginderaan jarak

jauh, misalnya untuk memantau cuaca dan iklim,"

kata Adi.

(

539 kata

)

Laksamana Slamet Subijanto juga membantah

bahwa militer akan serta-merta memanfaatkan

teknologi roket hasil pengembangan Lapan. Menurut

dia, pemanfaatan teknologi ilmiah menjadi teknologi

untuk kepentingan militer tidaklah sederhana.

Kalau kita mau bicara tentang bagaimana militer

akan menggunakan teknologi peluru kendali, ada

beberapa hal yang harus diperhatikan. Misalnya,

kita harus mengkaji berapa jarak jangkau roket itu

karena hal-hal seperti itu yang harus disesuaikan

dengan kebutuhan militer.

(

603 kata

)

Sumber

:

Pikiran Rakyat

, 21 Juni 2007

Sebagai ilustrasi, untuk roket RX 70 yang

berdiameter 70 milimeter, bahan bakar yang

diperlukan untuk sekali peluncuran kurang lebih

2 kg AP. Dengan demikian, bahan bakar yang

diproduksi Lapan akan habis hanya dengan lima kali

uji coba. Padahal, Lapan juga harus terus menguji

coba roket-roket yang berukuran lebih besar,

yaitu jenis RX 250, RX 150, dan RX 100 yang

membutuhkan pasokan bahan bakar lebih besar.

(

322 kata

)

Kepala Pusat Teknologi Wahana Dirgantara

Lapan, Yus Kadarusman Markis mengatakan, mau

tidak mau Lapan harus menggenjot produksi

AP jika ingin menyempurnakan teknologi roket

nasional. Namun, persoalannya kembali ke masalah

dana.

(

352 kata

)

Tuntaskah kegiatan membaca Anda? Sekarang, hitunglah rata-

rata jumlah kata yang berhasil Anda baca dengan menggunakan

rumus berikut.

Jumlah kata yang dibaca

waktu

Misalnya, jumlah kata yang dibaca adalah 500 kata

waktu yang diperlukan adalah 2 menit

Jadi

500 = 250 kata

2

Teknologi dan Komunikasi

165

Artinya, Anda baru memiliki kecepatan membaca 250 kata

per menit. Anda harus lebih banyak berlatih agar dapat mencapai

kecepatan 300 kata per menit.

Setelah mengukur kecepatan membaca Anda, Anda pun perlu

menguji sejauh mana tingkat pemahaman Anda terhadap bacaan

yang Anda baca. Caranya adalah dengan menjawab sepuluh

pertanyaan berikut.

1. Kapankah roket diluncurkan di Lapan?

2. Mengapa peluncuran roket tersebut dianggap istimewa di

Lapan?

3. Pukul berapakah roket tersebut diluncurkan?

4. Siapakah nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL)?

5. Apa bahan bakar roket tersebut?

6. Apa kendala yang dihadapi oleh Lapan ketika akan melakukan

uji coba sebelum adanya bahan bakar buatan Lapan?

7. Apa akibat yang ditimbulkan jika Lapan mengandalkan bahan

bakar impor?

8. Berapa banyak bahan bakar yang diperlukan untuk roket RX

70 berdiameter 70 milimeter?

9. Mengapa negara seperti Australia maupun Amerika Serikat

selalu memantau uji coba roket Indonesia?

10. Untuk kepentingan apakah Lapan membuat roket kendali jarak

jauh?

Setelah selesai menjawab pertanyaan tersebut, cocokkanlah

jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut.

1. Selasa, 19 Juni 2007

2. Karena Lapan hendak memamerkan salah satu roketnya yang

akan diluncurkan dengan menggunakan bahan bakar buatan

sendiri.

3. 13.00

4. Laksamana Slamet Subijanto

5. AP (Ammonium Perchlorate)

6. Terbatasnya kesempatan uji coba karena harga bahan bakar

yang sangat mahal.

7. Selain harganya mahal, negara pengimpor bisa seenaknya

menolak penjualan dengan berbagai alasan. Akibatnya, program

penelitian dan pengembangan roket nasional sering tergangggu

karena ketidakadaan bahan bakar.

8. 2 kg AP

9. Karena mereka khawatir jika teknologi roket di Indonesia

akan digunakan untuk kepentingan militer.

10. Untuk kepentingan penginderaan jarak jauh, misalnya untuk

memantau cuaca dan iklim.

Semua pertanyaan yang dapat Anda jawab diberi nilai 1. Jika

Anda telah dapat menjawab sekurang-kurangnya 8 pertanyaan dengan

benar, Anda telah memahami materi yang Anda baca. Dengan kata

lain, pemahaman Anda telah memenuhi standar. Untuk mengetahui

persentasi pemahaman Anda, gunakanlah rumus berikut.

Sumber

:

Majalah Tempo

, Januari

2005

Gambar 8.1

Kegiatan membaca cepat dapat

dilakukan dengan konsentrasi

penuh.

166

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Artinya, jika Anda telah berhasil membaca cepat 300 kata per

menit dengan tingkat pemahaman 80%, kecepatan membaca efektif

Anda adalah 240. Dapatkah Anda melebihi angka tersebut? Untuk

itu, kerjakanlah latihan berikut.

1. Bacalah teks berikut dengan cermat dan efektif. Teman akan

menyiapkan perhitungan waktu. Lamanya adalah 2 menit.

Bacalah setelah teman Anda memberi instruksi. Tandai bagian

yang terakhir Anda baca.

Bobot nilai

8

x 100 % =

x 100 % = 80 %

Skor ideal

10

Setelah itu, untuk mengetahui kecepatan efekif membaca

(KEM) Anda, Anda dapat menghitungnya dengan rumus berikut.

Jumlah kata yang dibaca

Bobot nilai

x

= KEM

Waktu

Skor

Contoh:

300 kata

8

x

= 240 KEM

1 menit

10

Aplikasi Teknologi

Touchscreen

Satu Sentuhan Saja

Perintahnya sederhana, cukup satu sentuhan,

aplikasi pun segera bekerja. Inilah salah satu sisi

kelebihan dari

touchscreen

, teknologi yang bekerja

dengan penerapan layar sentuh. Kini berbagai

perangkat mengusung teknologi ini, mulai dari

komputer, mesin ATM (anjungan tunai mandiri),

mesin informasi di tempat-tempat umum, telefon

genggam,

handycam

,

tape recorder

, PDA, mesin cuci,

kulkas, kendaraan, konsol game, mesin-mesin berat,

hingga pesawat terbang. Layar sentuh juga banyak

digunakan dalam titik-titik penjualan (

point of sales

),

seperti di hotel, toko buru, atau tempat bisnis

lainnya. Dengan teknologi ini, para pembeli hanya

perlu berinteraksi dengan komputer, tidak perlu

dengan manusia.

(

93 kata

)

1. Monitor Sensitif

Touchscreen

dikenal pula dengan

touch panels

atau

touch monitor

, merupakan sebuah perangkat

komputer yang biasanya digunakan untuk menampil-

kan informasi grafikal dan visual yang merupakan

output dari sebuah perangkat komputer. Namun,

yang membedakannya dengan monitor atau layar

televisi biasa, apa yang ditampilkan di dalamnya dapat

secara langsung berinteraksi secara fisik dengan

penggunanya.

(

146 kata

)

Maksudnya, kita dapat langsung menyentuh

layar tersebut dengan tangan atau alat bantu untuk

mengakses apa yang ditampilkan di dalamnya. Dengan

kata lain,

touchscreen

merupakan sebuah monitor

yang sensitif terhadap sentuhan dan tekanan (resistif),

sehingga perangkat ini memiliki dua fungsi yaitu, sebagai

perangkat

output

karena menampilkan informasi dan

input karena menerima informasi.

(

197 kata

)

2. Mekanisme Kerja

Sebuah layar

touchscreen

yang paling seder-

hana bekerja terdiri dari tiga buah komponen

utama. Pertama, touch sensor, merupakan sebuah

lapisan penerima input dari luar monitor. Input

dari

touchscreen

adalah sebuah sentuhan, sehingga

sensornya juga merupakan sensor sentuh. Biasanya

sensor sentuh berupa sebuah panel terbuat dari

kaca yang permukaannya sangat responsif jika

disentuh.

Touch sensor

diletakkan di permukaan

paling depan dari sebuah layar

touchscreen

. Dengan

demikian, area yang responsif terhadap sentuhan

menutupi area pandang dari layar monitor.

(

274

kata

)

Uji

Materi

Teknologi dan Komunikasi

167

Oleh karena itu, ketika kita menyentuh

permukaan layar monitornya, input juga telah

diberikan oleh si penyentuh. Teknologi

touch

sensor

yang kini banyak digunakan terdiri atas

tiga macam, yaitu

resistive touchscreen

,

capasitive

touchscreen

, dan

surface wave touchscreen

. Semua

jenis sensor ini memiliki cara kerja yang sama,

yaitu menangkap perubahan arus dan sinyal-sinyal

listrik yang ada pada sensor tersebut, merekamnya

dan mengubahnya menjadi titik-titik koordinat

yang berada di atas layar, sehingga posisi tepat dari

sebuah sentuhan dapat langsung diketahui dengan

benar.

(

353 kata

)

menerjemahkan informasi dari prosesor untuk

diubah menjadi sebentuk gambar yang ditampilkan

di atas layar monitor.

(

437 kata

)

Ketiga,

software driver

, merupakan sebuah

software

pengatur yang diinstal pada perangkat

komputer atau PC. Tugas atau fungsinya mengatur

agar perangkat

touchscreen

dan komputer dapat

bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai

macam keperluan.

Software driver

akan mengatur

sistem operasi dari perangkat komputer bagaimana

caranya menangani even-even sentuhan yang ber-

asal dari sensor-sensor di atas layar

touchscreen

.

(

491 kata

)

Kebanyakan dari

driver touchscreen

saat ini

sudah menggunakan

driver

yang hampir sama

dengan

driver

sebuah

mouse

. Hal ini akan membuat

sebuah even sentuhan pada satu titik di layar

monitor seperti sebuah even klik pada mouse di

posisi yang sama. Dengan menggunakan driver dari

perangkat mouse, para pengembang program tidak

perlu pusing-pusing lagi memikirkan bagaimana

programnya dapat berinteraksi dengan sebuah

touchscreen.

(

551 kata

)

3. Kelemahan

Touchscreen

Meskipun secara fisik kebal terhadap gangguan

elemen-elemen luar, teknologi layar sentuh ini

bukan tanpa kelemahan. Kinerja dari layar sentuh

dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu,

air, dan benda-benda padat lainnya. Sedikit saja

terdapat debu atau benda lain yang menempel di

atasnya, layar sentuh dapat mendeteksinya sebagai

suatu sentuhan. Sensor-sensor ultrasoniknya akan

langsung bekerja dengan baik.

(

608 kata

)

Oleh karena itu, layar sentuh jenis ini harus

dijaga dengan ekstra hati-hati. Layar sentuh jenis

ini sangat cocok digunakan pada ruangan pelatihan

komputer, keperluan dalam ruangan untuk me-

nampilkan informasi dengan sangat jernih dan

tajam, presentasi dalam ruangan, dan banyak lagi

yang sifatnya agak terlindungi.

(652 kata)

Sumber

:

Pikiran Rakyat

, 15 Maret 2007

Kedua,

controller

, merupakan sebuah perangkat

yang digunakan untuk menghubungkan antara sensor

dengan perangkat komputer yang akan memproses

sentuhan-sentuhan tersebut. Ketika sensor-sensor

merekam sebuah even sentuhan, maka data yang

dimilikinya diteruskan ke sebuah

controller

. Kemudian,

controller

tersebut akan menerjemahkan informasi

dari sensor-sensor tersebut menjadi informasi

yang dimengerti oleh prosessor komputer. Setelah

informasi masuk dan diproses oleh prosesor, hasil

akhirnya akan dikeluarkan lagi ke monitor untuk

ditampilkan kembali.

Controller

bertugas untuk

Sumber

:

Pikiran Rakyat

, 15 Maret 2007

2. Hitunglah rata-rata jumlah kata yang telah Anda baca dengan

menggunakan rumus yang telah Anda pelajari sebelumnya.

3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

a. Apa yang dimaksud dengan

touchscreen

?

b. Apa saja kelebihan-kelebihan

touchscreen

?

c. Perangkat apa saja yang sudah menggunakan

touchscreen

?

d. Apa perbedaan

touchscreen

dengan monitor atau layar

televisi biasa?

e. Apa saja fungsi

touchscreen

?

f. Sebuah

touchscreen

sederhana terdiri atas komponen apa

saja?

g. Apa fungsi

controller

dalam

touchscreen

?

h. Apa tugas dan fungsi

software driver

?

168

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

i. Apa saja kelemahan

touchscreen

?

j. Mengapa

touchscreen

harus dijaga dengan baik?

4. Hitunglah persentase pemahaman Anda terhadap isi teks tersebut

dengan menggunakan rumus.

5. Hitunglah kecepatan efektif membaca Anda dengan meng-

gunakan KEM.

6. Amatilah, adakah kemajuan yang Anda raih? Jika belum, teruslah

berlatih.

Info

Bahasa

Secara umum, tujuan kegiatan membaca adalah sebagai berikut.

a. Tujuan rekreatif, yaitu membaca untuk mendapatkan ke-

senangan.

b. Tujuan intelektual, yaitu membaca untuk memperluas ilmu

pengetahuan.

c. Tujuan praktis, yaitu membaca untuk dapat melakukan suatu

pekerjaan.

Merangkum Isi Buku

B

Setelah Anda berlatih membaca cepat, tentunya minat baca

akan semakin meningkat. Anda dapat menyalurkan minat baca

untuk berlatih meringkas isi buku. Dalam pembelajaran kali ini,

Anda diharuskan membaca sebuah buku yang akan Anda ringkas.

Kemudian, Anda akan membuat daftar pokok pikiran dari buku

yang sudah dibaca. Setelah meringkas isi buku tersebut, Anda akan

mendiskusikan ringkasan buku tersebut bersama teman-teman

Anda.

Anda dapat melanjutkan kegiatan membaca dengan membaca

bacaan lainnya, misalnya buku. Seperti yang telah dikemukakan

sebelumnya, membaca adalah salah satu kegiatan berkomunikasi.

Dengan membaca buku, secara tidak langsung Anda telah

berkomunikasi satu arah dengan penulisnya. Melalui proses

Kegiatan

Lanjutan

Bacalah surat kabar setiap hari. Amati dan cermati berita-

berita yang Anda anggap penting untuk diketahui. Buatlah

catatan mengenai hal-hal penting yang ada dalam bacaan

tersebut. Semakin banyak Anda membaca, kemampuan Anda

pun akan semakin meningkat. Selain itu, cakrawala pengetahuan

Anda pun akan semakin luas.

Teknologi dan Komunikasi

169

Jangan Takut Menulis

Kemampuan menulis adalah salah satu modal

pokok dalam berkomunikasi. Menulis pun memiliki

kegunaan lain dalam kehidupan kita. Melalui tulisan,

kita dapat mengekspresikan diri dan menuangkan

gagasan-gagasan yang ada dalam kepala kita. Bahkan,

kita bisa mencari nafkah dengan tulisan. Tulisan pun

ternyata telah banyak mengubah dunia.

Tidak sedikit tokoh dunia yang mampu merintis

perubahan melalui tulisan, contohnya Ir. Soekarno,

R.A. Kartini, Chairil Anwar, Isaac Newton, dan lain

sebagainya. Melalui tulisan, penulis pun bisa menciptakan

dunianya sendiri, yaitu dunia imajinasi. Sebagai contoh,

penulis J.K. Rowling yang berhasil menciptakan dunia

penuh keajaiban dalam karya berserinya Harry Potter.

Dunia ciptaannya itu telah dinikmati dan disukai oleh

jutaan orang di seluruh dunia. Itulah keajaiban tulisan.

Buku berjudul

Jangan Takut Menulis

yang

diterbitkan oleh PT Pribumi Mekar ini memberi kita

motivasi untuk menulis. Buku setebal 80 halaman ini

menyajikan tips-tips menarik, praktis, dan inspiratif

bagi pembacanya. Selain itu, disajikan juga kutipan-

kutipan yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh

ternama yang membuat kita semakin berani untuk

menulis. Penulis mengajak kita untuk bersama-

sama menepis rasa malas menulis dan kiat-kiat

untuk mengatasi berbagai kendala dalam menulis.

Melalui buku ini, penulis, yaitu Yanti Dwi Damayanti,

mengajak kita untuk: jangan takut menulis.

Sumber

:

Dokumentasi pribadi

komunikasi tersebut, Anda dapat menyerap informasi atau gagasan

yang hendak disampaikan oleh penulisnya.

Kali ini, Anda akan berlatih untuk menyerap informasi yang ada

dalam sebuah buku. Setelah Anda membaca buku dengan saksama,

Anda dapat mengemukakan pokok-pokok pikiran dari buku tersebut.

Dari pokok-pokok pikiran tersebut, Anda dapat menulis ringkasan

isi buku.

Sebagai contoh, perhatikanlah rangkuman buku berikut.

Contoh tersebut merupakan gambaran singkat mengenai isi

buku

Jangan Takut Menulis

. Dari teks tersebut, Anda dapat membuat

laporan hasil membaca buku dalam format seperti berikut.

1. Identitas buku

Judul buku

:

Jangan Takut Menulis

Pengarang/penulis : Yanti Dwi Damayanti

Penerbit

: PT Pribumi Mekar

Jumlah Halaman

: 80 halaman (xii + 68)

2. Jumlah bab: 5 bab

Pokok pikiran bab I : Alasan-alasan mengapa kita harus me-

nulis.

Pokok pikiran bab II : Motivasi agar kita jangan takut menulis.

Pokok pikiran bab III :

Kiat-kiat tentang bagaimana cara menulis.

Pokok pikiran bab IV : Menindaklanjuti tulisan yang telah kita

buat.

Pokok pikiran bab V : Ajakan untuk menulis.

170

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

3. Ringkasan Isi buku

a. Kemampuan Menulis

Kemampuan menulis telah kita dapatkan sejak kecil.

Kita hanya perlu berlatih untuk mengembangkannya.

Kemampuan menulis tidak bergantung pada bakat yang

dimiliki oleh seseorang.

b. Hambatan dalam Menulis

- rasa malas

- kurang percaya diri

- merasa diri tidak berbakat

- buntu ide

c. Mengatasi Hambatan dalam Menulis

- menepis rasa malas, menyusun semangat

- memberanikan diri untuk mengirimkan hasil tulisan ke

media massa atau memperlihatkan hasil tulisan kepada

teman terdekat terlebih dahulu

- berlatih menulis

- banyak membaca

4. Komentar terhadap Isi Buku

Buku ini sangat baik dibaca oleh siapa saja yang merasa

ragu untuk menulis. Buku ini menumbuhkan motivasi untuk

menulis, setidaknya untuk sedikit melirik buku-buku tulisan

orang lain.

1. Pilihlah sebuah buku yang Anda anggap menarik untuk dibaca.

Anda dapat mencarinya di toko buku, perpustakaan sekolah,

atau bisa mencari buku-buku bekas di pasar loak buku di kota

Anda.

2. Baca buku tersebut dengan saksama.

3. Catat pokok-pokok pikiran yang ada dalam buku tersebut.

4. Buatlah ringkasan buku tersebut dengan menggunakan format

yang telah Anda pelajari sebelumnya.

5. Kemukakan dan diskusikan bersama teman teman Anda.

Anda pun dapat membuat uraian ringkasan buku seperti contoh

sinopsis yang telah Anda baca sebelumnya. Sekarang, kerjakanlah

latihan berikut.

Uji

Materi

Teknologi dan Komunikasi

171

Identifikasi Cerpen

C

Cerpen merupakan jenis (genre) sastra yang paling banyak diminati

orang. Setiap minggu, begitu banyak cerpen bermunculan di media

massa. Gemarkah Anda membaca cerpen? Dalam pelajaran kali ini, Anda

akan berlatih untuk mengidentifikasi cerpen yang akan dibacakan oleh

teman Anda. Anda akan melakukan analisis terhadap alur, penokohan,

dan latar yang ada dalam cerpen tersebut. Setelah itu,

Anda akan

mendiskusikannya di dalam kelas. Dengan kegiatan ini, diharapkan

Anda semakin gemar membaca cerpen dan pandai mengidentifikasi

unsur-unsur intrinsik yang ada di dalamnya.

Anda tentu pernah membaca cerpen. Cerpen tersebut dapat

ditemukan dengan mudah dalam majalah anak-anak yang sering

Anda baca sejak kecil, majalah remaja yang kini gemar Anda baca,

juga dalam surat kabar. Sudah berapa judul cerpen yang Anda baca?

Tentunya sudah sangat banyak.

Cerpen merupakan salah satu genre sastra selain novel, puisi,

hikayat, dan naskah drama. Seperti halnya novel, cerpen dapat di-

kategorikan sebagai karya prosa fiksi. Cerita pendek sering disebut

sebagai cerita rekaan yang relatif pendek karena dapat selesai dibaca

dalam satu kali pembacaan. Dalam penyajiannya, cerpen disusun secara

cermat dan hemat serta berfokus pada satu pokok permasalahan.

Cerpen memiliki unsur-unsur intrinsik. Unsur-unsur tersebut

merupakan bagian penting dalam terbentuknya sebuah cerita. Unsur-

unsur tersebut adalah alur, penokohan, dan latar. Dalam pembelajaran

kali ini, Anda akan belajar menganalisis unsur-unsur tersebut. Akan

tetapi, sebelum membahas unsur-unsur tersebut lebih dalam, sebaiknya

kita dengarkan dulu pembacaan cerpen yang akan disampaikan oleh

teman Anda berikut.

Kegiatan

Lanjutan

1. Dari hasil diskusi dalam Uji Materi, perbaikilah tulisan

Anda dari kesalahan-kesalahan penulisan sehingga lebih

enak dibaca.

2. Lampirkanlah foto kopi atau hasil

printout

dari proses

pemindaian cover buku yang Anda ringkas.

3. Kumpulkanlah hasil pekerjaan Anda dan teman-teman Anda.

4. Jilidlah hasil ringkasan buku tersebut.

5. Serahkan kepada petugas perpustakaan agar menjadi

koleksi yang dapat bermanfaat bagi adik-adik kelas Anda

kelak.

Sumber

:

Dokumentasi pribadi

172

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Maling

Karya Lidya Kartika Dewi

Sejak merenovasi rumahnya yang sederhana

menjadi rumah megah, perilaku keluarga Pak Cokro

berubah total! Berada persis di depan sebuah gang

yang tidak terlalu lebar, rumah Pak Cokro kini

bak istana yang berdiri di antara rumah-rumah

sederhana dan sangat sederhana para tetangganya.

Dulu, sebelum rumahnya direnovasi, Pak

Cokro dan istrinya sangat ramah dan menjaga

hubungan baik dengan para tetangganya, terlebih

dengan keluarga Bu Marni yang rumahnya persis

di depan rumah Pak Cokro. Begitu dekatnya

hubungan bertetangga itu, sehingga mereka sudah

seperti saudara. Bila punya kelebihan makanan, Pak

Cokro selalu menyuruh istrinya membaginya pada

Bu Marni. "Kasihan. Bu Marni sudah janda, sedang

empat anaknya masih kecil-kecil," katanya.

Bu Marni membalas kebaikan Pak Cokro dan

istrinya dengan sikap kekeluargaan yang tak kalah

intimnya. Sering Bu Marni membantu pekerjaan

rumah Bu Cokro, tanpa pernah minta imbalan.

Sejak mencuci baju, menyeterika, sampai mengepel

lantai. Tapi Bu Cokro sangat tahu kalau membantu

bersih-bersih di rumah tetangga merupakan

sumber nafkah Bu Marni. Bu Cokro pun selalu

memberi imbalan uang yang sangat pantas, sehingga

hubungan bertetangga mereka sangat mesra dan

harmonis.

Tapi kini, kemesraan dan keharmonisan itu

sudah tiada. Rumah Pak Cokro yang sekarang

bertingkat dua dan megah bak istana itu berpagar

tinggi. Jangan lagi untuk menjenguk ke dalam rumah

yang megah itu, untuk melihat teras depannya saja

sekarang Bu Marni tidak bisa. Karena pagar depan

rumah yang tinggi itu ditutup pula dengan fiberglas

warna biru tua. Maka semakin jauhlah jarak

hubungan antara keluarga Pak Cokro dengan para

tetangganya, juga dengan Bu Marni. Apalagi, untuk

mengurusi rumahnya yang besar itu Pak Cokro

kini sudah mempekerjakan dua orang pembantu

yang diambil dari desa.

Bu Marni, juga para tetangga yang lain, bisa

memahami perubahan sikap keluarga Pak Cokro.

Mereka memaklumi. OKB, orang kaya baru,

biasanya memang sombong! Para tetangga, juga Bu

Marni, tak ambil peduli.

Tapi, sore itu kuping Bu Marni memanas. Motor

bebek yang biasa dipakai Hendi, anak Pak Cokro yang

kedua, hilang. Mengetahui hal itu, dengan membuka

pintu pagar depan rumahnya lebar-lebar, Pak Cokro

yang baru pulang kerja langsung berteriak-teriak.

"Makanya, Hendi, kamu itu jangan sembrono!

Nyimpan motor di luar pintu pagar rumah, ya pasti

dicolong maling! Sekarang memang banyak maling

di sekitar rumah kita ini. Jangan lagi motor. Sandal,

sepatu, sapu, payung, bahkan pot bunga aja kalau

disimpan di luar pintu pagar, pasti hilang! Ngerti

kamu?"

"Ngerti, Pak," jawab Hendi lirih.

"Makanya kamu harus hati-hati! Kamu harus

tahu, apa pekerjaan orang depan rumah kita itu?"

Hendi membisu.

"Kamu juga harus tahu," tukas Pak Cokro

pula. "Banyak orang iri pada kita. Sehingga, orang

yang tadinya baik, bisa jadi maling!"

Bu Marni, yang kala itu sedang menyapu teras

depan rumahnya, merasa tersinggung oleh kata-

kata Pak Cokro yang seperti sengaja dibidikkan

padanya. Secara tidak langsung Pak Cokro telah

menuduhnya sebagai maling.

Segera Bu Marni meletakkan sapunya. Tapi,

ketika ia bergegas melangkah menghampiri rumah

Pak Cokro, dengan tergesa dan menghentak Pak

Cokro menutup pintu pagar depan rumahnya.

Sedang Bu Marni yang sudah terlanjur dibakar api

kemarahan, dengan sedikit kasar mengetuk-ketuk

pagar yang ditutupi fiberglas itu sambil berseru,

"Assalamualaikum!"

Terpakasa Pak Cokro membuka kembali pintu

pagar rumahnya dan menghampiri Bu Marni.

"Ada apa, Bu?" tanya Pak Cokro, berlagak

bego.

"Pak Cokro menuduh saya mencuri motor

bebek Hendi?" suara Bu Marni memburu.

"Ah, siapa yang bilang?" Pak Cokro pasang

mimik serius.

"Saya dengar waktu Pak Cokro berteriak-

teriak memarahi Hendi," kata Bu Marni.

"Ah, itu perasaan Bu Marni saja," suara Pak

Cokro berubah santai, ramah. "Percaya, Bu, saya

nggak nuduh siapa-siapa. Saya hanya memarahi

Hendi agar tidak teledor. Gang depan rumah kita ini

kan jalan yang hidup. Banyak orang lalu-lalang. Jadi

mana bisa saya menuduh orang sembarangan?"

Teknologi dan Komunikasi

173

Bu Marni terdiam, tak mampu untuk mem-

bela diri lebih jauh. Lalu tanpa permisi ia pergi

meninggalkan halaman rumah Pak Cokro, walau di

dalam hatinya masih tersimpan rasa kesal.

Sepeninggal Bu Marni, Pak Cokro menutup

pintu pagar rumahnya sambil bergumam, "Huh,

dasar miskin. Ada orang ngomong sedikit keras aja

tersinggung!"

Akhir-akhir ini, sore hari, sering kali pintu pagar

depan rumah Pak Cokro dibuka lebar-lebar. Dan,

beberapa kali secara tidak serngaja Bu Marni melihat

Pak Cokro tengah duduk melamun. Awalnya Bu

Marni menduga Pak Cokro kelelahan setelah seharian

bekerja. Tapi, belakangan Bu Marni mulai curiga, ketika

mulai ramai disiarkan di beberapa stasiun TV, bahwa

di departemen tempat Pak Cokro bek

erja telah

terbongkar sebuah mega korupsi.

Apakah Pak Cokro terlibat di dalamnya? Bukan

hanya Bu Marni, tapi para tetangga juga mulai ramai

berbisik-bisik tentang dugaan keterlibatan Pak Cokro.

Dan, dugaan itu menjadi kenyataan, ketika siaran

berita di TV mulai menyebut-nyebut nama Pak Cokro

terlibat dalam mega korupsi itu.

Bu Marni menghela napas puas. Sakit hatinya

karena dicurigai sebagai maling oleh Pak Cokro

kini mendapatkan momen untuk dilampiaskan.

Maka ketika sore itu pintu pagar depan rumah

Pak Cokro terbuka lebar dan tampak Pak Cokro

tengah duduk melamun, Bu Marni langsung berkata

dengan suara keras, menyambut Sekar, anaknya

yang pertama yang baru pulang dari mengaji di

rumah Ustadzah Yoyoh.

"Makanya, Sekar, kamu belajar ngaji yang baik.

Biar moralmu baik. Agar kalau besok-besok kamu

jadi pejabat, kamu nggak jadi maling!"

Seakan tahu kepada siapa ucapan ibunya

ditujukan, cepat Sekar menukas, "Ah, kalau pejabat

bukan maling, Bu. Tapi korupsi!"

"Ah, itu kan hanya istilah!" teriak Bu Marni.

"Tapi hakekatnya sama saja, maling! Banyak duit

dari hasil maling aja sombong!"

Mendengar teriakan Bu Marni, Pak Cokro tak

tahan. Ia tahu, teriakan itu ditujukan kepadanya.

Buru-buru Pak Cokro bangkit dari duduk dan

segera menutup pintu pagar depan rumahnya

rapat-rapat.

Melihat ucapannya mengenai sasaran, Bu

Marni dan Sekar berpelukan sambil tersenyum

penuh kemenangan. Beberapa hari yang lalu sang

ibu memang telah mengatakan pada sang anak,

bahwa ia akan melampiaskan dendamnya pada Pak

Cokro. Kini sakit hati itu telah terbayar!

Hari masih pagi. Masih sangat pagi. Matahari

masih malu-malu bersinar dari ufuk timur. Pohon

jambu air yang daunnya rimbun dan buahnya lebat

yang tumbuh di halaman depan rumah Bu Marni

masih tampak segar, karena masih digayuti embun.

Dan, Bu Marni tengah sibuk menyapu halaman

depan rumahnya yang dikotori daun-daun jambu air

yang gugur, saat terdengar sebuah suara memberi

salam.

"Assalamualaikum."

Bu Marni menghentikan aktifitasnya menyapu

dan menatap ke arah pintu pagar.

"Waalaikumsalam. Eh, Bu Cokro."

Bu Marni meletakkan sapu lidi sembarangan

dan bergegas ke pintu pagar dan membukanya.

"Mari masuk, Bu," ucapnya, ramah.

"Maaf, mengganggu." Senyum Bu Cokro, sedikit

rikuh.

"Oh, nggak, nggak." Bu Marni melangkah

ke teras. Bu Cokro membuntuti. Di kursi teras

keduanya duduk berdampingan.

"Ada perlu apa, Bu?" kening Bu Marni berkerut,

penuh tanya.

"Kalau bersedia, saya minta Bu Marni mem-

bantu-bantu lagi di rumah saya," kata Bu Cokro,

hati-hati.

"Lho, memang pembatu rumahnya ke mana,

Bu?" tanya Bu Marni heran. Benar-benar heran. Ia

memang tak tahu persis apa yang telah terjadi di

dalam rumah besar bak istana itu.

"Sebelum digelandang ke hotel prodeo, Pak

Cokro meminta dua pembantu rumah kami supaya

dipulangkan ke desa. Sebagai gantinya memohon Bu

Marni untuk kembali membantu-bantu di rumah

kami."

"Ooo." Bu Marni manggut-manggut.

"Bu Marni mau, kan?" sela Bu Cokro, penuh

harap.

Bu Marni tidak segera menjawab. Teringat

ia pada sikap kasar dan sombong keluarga Pak

Cokro setelah jadi orang kaya. Tapi segera pula Bu

Marni menyadari posisinya sebagai janda miskin

dengan empat anak. Demi urusan perut dan biaya

pendidikan keempat anaknya, rasa sakit hati itu

harus Bu Marni buang jauh-jauh.

"Ya ya saya mau, Bu," ucap Bu Marni sumringah,

bungah. "Tapi maaf, Bu. Kalau boleh saya tahu, hotel

prodeo itu apa?"

Sesaat Bu Cokro tampak ragu untuk bicara.

"Penjara," katanya kemudian. "Tapi suami saya

nggak bakal lama mendekam di sana. Paling lama

satu tahun. Itu karena kesalahan Pak Cokro tidak

terlalu besar."

"Ooo." Kembali Bu Marni manggut-manggut.

"Yah, nggak apa-apalah dipenjara. Itung-itung

istirahat dari rutinitas kerja," sambung Bu Cokro.

"Karena walau dipenjara, saya sudah lihat, tempatnya

enak, seperti di hotel. Ada AC, kulkas, juga TV."

"Ooo." Lagi-lagi Bu Marni hanya bisa manggut-

manggut.

Sumber

:

Republika

, 26 Agustus 2007

174

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Setelah selesai mendengarkan pembacaan cerpen tersebut, Anda

dapat melanjutkan kegiatan menganalisis unsur-unsur intrinsik yang

telah dikemukakan sebelumnya.

1. Alur

Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-

tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan

oleh para pelaku dalam suatu cerita. Berdasarkan susunan

periode waktu, alur dapat dibedakan menjadi alur konvensional

dan alur nonkonvensional. Suatu cerpen dikatakan memiliki alur

konvensional jika waktu dalam cerita berurutan dari periode pertama

sampai periode akhir. Sementara itu, cerita dikatakan memiliki alur

nonkonvensional jika periode-periode dalam cerita tidak berurutan.

Cerpen berjudul "Maling" yang telah Anda baca menggunakan

alur nonkonvensional. Dalam cerpen tersebut, terjadi kilas balik yang

menampilkan gambaran masa lalu kehidupan keluarga Pak Cokro. Hal

tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut.

Dulu, sebelum rumahnya direnovasi, Pak Cokro dan

istrinya sangat ramah dan menjaga hubungan baik dengan para

tetangganya, terlebih dengan keluarga Bu Marni yang rumahnya

persis di depan rumah Pak Cokro. Begitu dekatnya hubungan

bertetangga itu sehingga mereka sudah seperti saudara. Bila

punya kelebihan makanan, Pak Cokro selalu menyuruh istrinya

membaginya pada Bu Marni. "Kasihan. Bu Marni sudah janda,

sedang empat anaknya masih kecil-kecil," katanya.

Setelah bagian yang menunjukkan kehidupan masa lalu keluarga

Pak Cokro tersebut, alur bergerak secara konvensional karena tidak ada

lompatan waktu ke masa lalu lagi.

2. Penokohan

Dalam sebuah cerpen, tokoh dibedakan menjadi tokoh utama

dan tokoh pendukung. Tokoh utama adalah peran inti yang paling

penting dalam sebuah cerita. Adapun tokoh pendukung adalah

tokoh yang melengkapi keberadaan tokoh utama. Meskipun tokoh

pendukung sering dikatakan sebagai tokoh yang tidak penting,

sebetulnya tokoh pendukunglah yang menyokong keberadaan tokoh

utama.

Untuk menentukan mana yang merupakan tokoh utama dan tokoh

pendukung, dapat ditentukan dengan mengamati hal-hal berikut.

a. Melihat kuantitas kemunculan tokoh tersebut dalam cerpen.

b. Memerhatikan petunjuk yang diberikan oleh pengarang melalui

komentar pengarang.

Dalam cerpen "Maling", tokoh utamanya adalah Pak Cokro dan

Bu Marni. Kedua tokoh ini memegang peranan sentral. Pak Cokro

digambarkan sebagai seorang OKB (orang kaya baru) yang angkuh

dan sombong sejak menjadi kaya. Sementara Bu Marni digambarkan

sebagai orang miskin yang berbesar hati, namun kesal juga melihat

tingkah Pak Cokro, tetangganya. Kemunculan kedua tokoh tersebut

memunculkan berbagai nilai kemanusiaan

Sekarang, dapatkah Anda menyebutkan tokoh pendukung dalam

cerpen tersebut? Jangan lupa kemukakan juga fungsi keberadaan tokoh

tersebut di dalam cerita.

Teknologi dan Komunikasi

175

2. Latar

Latar merupakan salah satu unsur pelengkap isi cerita yang tidak

bisa dipisahkan dari analisis aspek tekstual karya sastra. Begitu juga

dalam cerpen, latar memiliki peranan yang sangat penting dalam

membangun cerita secara utuh. Latar merupakan salah satu unsur

pelengkap isi cerita. Latar atau

setting

mengacu pada pengertian

tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya

peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar memberikan pijakan

cerita secara konkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan

kesan nyata pada pembaca, yakni menciptakan suasana tertentu

yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi.

Latar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu latar tempat dan latar

waktu. Latar tempat merupakan bentukan lokasi tiap-tiap peristiwa

terjadi, sedangkan latar waktu merupakan bentukan waktunya.

Dalam cerpen "Maling", latar tempat yang digunakan adalah di

sekitar tempat tinggal Pak Cokro dan Bu Marni. Hal ini dapat dilihat

dalam kutipan berikut.

Tapi, sore itu kuping Bu Marni memanas. Motor bebek yang

biasa dipakai Hendi, anak Pak Cokro yang kedua, hilang. Mengetahui

hal itu, dengan membuka pintu pagar depan rumahnya lebar-lebar,

Pak Cokro yang baru pulang kerja langsung berteriak-teriak.

Juga dalam kutipan berikut.

Sementara itu, latar waktu yang digunakan adalah sore dan pagi

hari. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut.

Akhir-akhir ini, sore hari, sering kali pintu pagar depan rumah

Pak Cokro dibuka lebar-lebar. Dan, beberapa kali secara tidak

sengaja Bu Marni melihat Pak Cokro tengah duduk melamun.

Awalnya Bu Marni menduga Pak Cokro kelelahan setelah seharian

bekerja. Tapi, belakangan Bu Marni mulai curiga, ketika ramai

disiarkan di beberapa stasiun TV, bahwa di departemen tempat

Pak Cokro bekerja telah terbongkar sebuah mega korupsi.

Maka ketika sore itu pintu pagar depan rumah Pak Cokro

terbuka lebar dan tampak Pak Cokro tengah duduk melamun, Bu

Marni langsung berkata dengan suara keras, menyambut Sekar,

anaknya yang pertama yang baru pulang dari mengaji di rumah

Ustadzah Yoyoh.

Gambar 8.2

Kegiatan membaca cerpen dapat

memberikan hiburan sekaligus

nilai-nilai kehidupan bagi Anda.

Sumber

:

Dokumentasi pribadi

Juga dalam kutipan berikut.

Hari masih pagi. Masih sangat pagi. Matahari masih malu-

malu bersinar dari ufuk timur. Pohon jambu air yang daunnya

rimbun dan buahnya lebat yang tumbuh di halaman depan rumah

Bu Marni masih tampak segar, karena masih digayuti embun. Dan,

Bu Marni tengah sibuk menyapu halaman depan rumahnya yang

dikotori daun-dauan jambu air yang gugur, saat terdengar suara

memberi salam.

176

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4–5 orang.

2. Carilah cerpen yang akan Anda analisis unsur-unsur intrinsiknya.

Anda dapat mencarinya di surat kabar, majalah, buku kumpulan

cerpen, atau situs internet.

3. Bacakanlah cerpen tersebut secara bergantian (Anda dapat

membagi-bagi jatah penggalan cerpen yang akan dibaca

bergantian tersebut).

4. Setelah mendengarkan cerpen tersebut, analisislah unsur-unsur

intrinsiknya, yaitu alur, penokohan, dan latar.

5. Diskusikanlah dengan teman satu kelompok Anda agar diperoleh

hasil analisis terbaik.

6. Buatlah laporan hasil pekerjaan.

Setelah melakukan analisis terhadap ketiga unsur intrinsik dalam

cerpen "Maling" tersebut, kerjakanlah latihan berikut.

Kegiatan

Lanjutan

1. Perbanyaklah aktivitas Anda dalam membaca cerpen,

terutama cerpen yang terbit di surat kabar.

2. Dengan banyak membaca cerpen, Anda dapat belajar

menulis cerpen yang juga memiliki peluang untuk dimuat

di media massa.

Uji

Materi

Teknologi dan Komunikasi

177

Menulis Adegan Drama

D

Anda tentu pernah mengalami berbagai peristiwa menarik.

Peristiwa tersebut terkadang meninggalkan kesan yang mendalam

bagi Anda. Dalam drama, hal semacam itu dapat dijadikan sebagai

salah satu sumber inspirasi penulisan naskah. Anda dapat menuliskan

pengalaman Anda ke dalam sebuah drama. Dalam pembelajaran

kali ini, Anda akan berlatih mendaftarkan pengalaman sendiri yang

menarik. Kemudian, Anda akan berlatih menceritakan pengalaman

sendiri dalam bentuk drama. Selain itu, Anda pun akan berlatih untuk

menghadirkan latar dalam drama tersebut.

Peristiwa menarik apa saja yang pernah Anda alami? Berbagai

peristiwa menarik yang terjadi dalam kehidupan Anda sangat sayang

jika dibiarkan berlalu begitu saja. Akan tetapi, tanpa Anda sadari,

peristiwa-peristiwa tersebut terlewatkan begitu saja tanpa adanya

sesuatu yang dapat membuat Anda mengenangnya. Padahal, Anda

dapat menuangkan peristiwa menarik tersebut ke dalam sebuah

catatan harian. Karena dari catatan harian tersebut, Anda dapat

mengarang puisi, cerpen, novel, bahkan naskah drama.

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mendaftar

pengalaman sendiri yang menarik menurut Anda. Agar lebih jelas,

perhatikanlah contoh berikut.

1. Berkemah di Gunung Puntang.

2. Bertamasya ke Pangandaran bersama teman satu kelas.

3. Pertengkaranku dengan Tio.

4. Bersalaman dengan artis idola.

5. Memenangkan perlombaan menulis puisi.

6. Menjaga ayah yang terbaring di rumah sakit.

7. Memergoki orang yang kita sukai berjalan bersama pacar

barunya.

Dari beberapa pengalaman tersebut, Anda dapat memilih salah

satunya untuk dibuat pemerinciannya berdasarkan urutan waktu

peristiwa. Perhatikanlah rincian peristiwa berikut ini.

Pertengkaranku dengan Tio

- Aku, Sinta, Riyan, dan Tio sedang membahas tugas Bahasa

Indonesia di ruang kegiatan ekstrakurikuler teater.

- Kami saling memberi kritikan.

- Tiba-tiba, Tio mencercaku dengan ucapan yang menyakitkan

karena nilai ulangan Bahasa Indonesiaku buruk.

- Aku tersinggung, lalu kubantah perkataannya. Kuceritakan

kondisiku yang sebenarnya.

Kuceritakan padanya bahwa aku baru saja ditolak cinta oleh

Nurma.

- Tio semakin gencar melontarkan caciannya padaku.

-

Aku hilang kesabaran. Kami pun berkelahi. Sinta panik dan histeris.

- Riyan menyiram kepala kami dengan air dingin.

-

Kami pun sadar bahwa kami telah bertingkah kekanak-kanakan.

- Tio minta maaf padaku atas kata-kata kasarnya.

- Aku sadar bahwa sebenarnya Tio peduli padaku.

Sumber

:

Dokumentasi pribadi

Gambar 8.3

Menulis adegan drama akan melatih

kegiatan bersastra Anda.

178

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Dari perincian peristiwa tersebut, Anda dapat menuliskan sebuah

naskah drama. Jangan lupa hadirkan juga latar dalam drama yang akan

Anda tulis.

Contohnya adalah sebagai berikut.

Pertengkaran Divan dengan Tio

Di ruang ekstrakulikuler teater, Divan, Riyan,

Sinta, dan Tio sedang berkumpul. Mereka sedang

membahas tugas bahasa indonesia yang diberikan

oleh Bu Farika.

Sinta

: Wah, kamu hebat, Yan. Lagi-lagi kamu

dapat nilai sembilan.

Riyan

: Ah, biasa saja. Ini juga berkat belajar

bersama-sama kalian.

Tio

: Tapi... aneh ya? Nilai Divan kok kurang

bagus ya (

meledek

).

Divan

: Maksudnyaaa?

Tio

: Kamu waktu ulangan kemarin dapat nilai

lima, kan? Huh, payah.

Riyan

: Ya, mungkin Divan kurang konsentrasi

saat mengerjakan ulangan itu.

Sinta manggut-manggut. Ia melangkah menuju meja

penyimpanan dispenser untuk mengambil air minum.

Tio

: Halah, paling dia tidak pernah belajar.

Makanya, Van (menepuk bahu Divan)

Jangan kebanyakan nonton Doraemon,

hahahahaha!!! Jadi mirip Nobita, deh!

Divan terdiam. Wajahnya terlihat muram dan kesal.

Akhirnya ia pun angkat bicara.

Divan

: Aku cuma kurang konsentrasi saja,

teman-teman. (berusaha untuk meredam

emosi)

Sinta

: Memangnya ada masalah apa, Van?

Divan ragu untuk bicara

.

Riyan

: Bicara saja, Van. Bukankah kita harus

saling terbuka?

Divan

: Aku... aku... baru saja ditolak oleh Nurma.

Tepatnya satu minggu yang lalu.

Tiba-tiba tawa Tio meledak. Dia terlihat puas atas

apa yang dialami Divan. Otomatis, Divan pun merasa

tersinggung

.

Mendadak, Divan kehilangan kendali atas emosinya.

Dia segera menyerang Tio. Dia mendorongnya hingga

jatuh ke lantai. Mereka pun berguling-guling. Riyan

berusaha untuk memisahkan. Sementara Sinta terlihat

histeris

.

Divan

: (

sambil menarik-narik kerah baju Tio

)

Kamu ini maunya apa? Sejak tadi terus

menyudutkan aku. Aku punya salah apa,

hah? Rasakan! (

memukul wajah Tio

)

Tio membalasnya. Mereka pun saling memukul,

menarik, dan menjambak.

Tio

: Kamu payah, Van! kamu payah....!!!

Tiba-tiba Riyan mengguyurkan air minum dalam

gelas yang dipegang Sinta. Divan dan Tio pun

berhenti. Mereka terengah-engah.

Riyan

: Kalian ini apa-apaan? Memangnya lucu,

hah?

Grow up

!!

Beberapa saat, mereka semua terdiam.

Tio

: Oke. Maaf. Memang aku yang salah. Tapi,

asal kalian tahu aku bicara seperti tadi

demi Divan juga.

Sinta mengompres lebam di pipi Divan. Divan sedikit

meringis menahan sakit di wajahnya

.

Tio

: (

kepada Divan

) Van, kamu ini benar-benar

payah. Sebetulnya aku sudah tahu kalau

kamu baru ditolak oleh Nurma. Aku tahu

kalau itu adalah penyebab anjloknya nilai-

nilai kamu akhir-akhir ini. Tapi, apa pantas

seorang Divan jadi drop hanya gara-gara

ditolak Nurma? Hah? Si Nurma mungkin

biasa-biasa saja,

have fun

dengan pacar

barunya. Tapi kamu? Kamu jadi seperti

ini? Kamu laki-laki bukan, hah? Lembek!

Riyan

: Tio!

Tio

: Maaf... maaf... sebetulnya aku tidak ber-

maksud... aku peduli sama kamu, Van. Aku

ini sahabat kamu... kamu seharusnya....

(

tiba-tiba Divan memotong pembicaraan

)

Divan

: Ya... ya... aku tahu. (

tersenyum hangat

)

Terima kasih Yo. Kamu sudah menyadarkan

aku. Aku seharusnya tidak mengorbankan

prestasi belajarku hanya karena hal sepele

seperti itu. Sekali lagi, terima kasih Yo. Terima

kasih teman-teman...

auuu

!!! Sakit!! (

Divan

meringis karena Sinta terlalu kuat menekan

kompresan

)

Teknologi dan Komunikasi

179

Setelah membaca contoh drama tersebut, kerjakanlah latihan

berikut.

1. Pilihlah salah satu pengalaman Anda yang paling menarik.

2. Rincilah pengalaman-pengalaman tersebut berdasarkan urutan

waktu peristiwanya.

3. Tuliskanlah rincian pengalaman tersebut ke dalam bentuk drama.

Jangan lupa hadirkan pula latar yang ada dalam drama tersebut.

Info

Sastra

Dibanding

genre

karya sastra lainnya (novel, cerpen, dan puisi),

drama memiliki keunikan tersendiri. Selain bisa dinikmati sebagai

bacaan drama pun bisa dinikmati sebagai sebuah pertunjukan. Hal

inilah yang membuat drama disebut sebagai karya dua dimensi, yaitu

drama sebagai

genre

sastra (teks) dan drama sebagai pertunjukan

seni peran. Drama adalah kesenian yang melukiskan sifat dan sikap

manusia dan harus melahirkan kehendak manusia dengan

action

dan perilaku. Kata drama berasal dari

draomai

, yaitu bergerak atau

berbuat.

Sumber

:

Drama Karya dalam Dua Dimensi

, 2002

Sastrawan dan

Karyanya

Arthur S

.

Nalan

lahir di Majalengka pada 21 Februari

1959. Ia menyelesaikan pendidikannya sebagai sarjana muda di

Jurusan Teater di ASTI (Sekolah Tinggi Seni Indonesia) Bandung

(1978), sarjana seni dari STSI Surakarta (1988), dan meraih gelar

Magister Humaniora dari Universitas Gajah Mada (1993) untuk

bidang pengkajian seni pertunjukan. Selain aktif di teater WOT,

Studiklub Teater Bandung, dan Sanggar Kita Bandung, ia juga

kerap melakukan penelitian seputar kesenian rakyat, khususnya di

daerah Jawa Barat. Di bidang drama, beberapa drama monolognya

telah dibukukan, seperti ”5 Puan & 6 Tuan” dalam

Horison Sastra

Indonesia Kitab Drama

(2002),

Kumpulan Drama Monolog Anti

Korupsi

:

Spinx Tripel X

(2004), dan ”Masmirah”

dalam

Kumpulan

Drama Monolog

(2003).

Sobrat

adalah salah satu karya terbaiknya yang dinobatkan

sebagai drama terbaik pertama dalam sayembara yang diadakan oleh

Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tahun 2003. Sobrat sempat menjadi

bahan perbincangan di dunia sastra, apalagi setelah W.S. Rendra

memilih drama ini untuk dipentaskan pada tanggal 23–26 Juni 2005

di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta oleh Bengkel

Teater Rendra.

Sumber:

www.stsi-bdg.ac.id

Uji

Materi

180

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Refleksi Pelajaran

Pemahaman terhadap teks bacaan dapat Anda tingkatkan

setelah menyelesaikan pelajaran ini. Anda akan lebih faham

teknik membaca cepat yang baik. Hal ini dapat Anda praktikkan

saat membaca koran, pengumuman penting, dan teks lain.

Kegiatan membaca cepat ini pun berguna bagi Anda yang

ingin merangkum/meringkas buku. Selanjutnya, agar dapat

menganalisis lebih baik, Anda perlu memahami bahwa alur

cerita berhubungan dengan konflik antartokoh, sekaligus

pencipta latar.

1. Kegiatan membaca cepat adalah salah satu cara untuk mengukur

kemampuan membaca Anda. Kemampuan membaca Anda dapat

dikategorikan telah memenuhi standar apabila Anda telah

mampu membaca 300 kata per menit yang disertai tingkat

pemahaman 75%.

2. Kegiatan merangkum/meringkas isi buku berkaitan dengan

keterampilan membaca. Dalam hal ini, kita dapat menangkap

pokok-pokok pikiran dari buku yang dibaca.

3. Unsur-unsur cerpen yang dapat dianalisis:

a. alur

b. penokohan

c. latar

4. Menulis drama dapat bersumber dari pengalaman sehari-hari.

Rangkuman

1

K

1

1

Teknologi dan Komunikasi

181

Untuk Soal 1 s.d. 3, bacalah petikan cerpen "Pertemuan

Terakhir" karya Pak Yongjun yang merupakan hasil

terjemahan Maman S. Mahayana berikut.

Meskipun demikian, karena Sangu mudah merasa cengeng,

perpisahan itu, pikirnya, akan dilaksanakan secara dramatis. Sehingga

ia menyiapkan pertemuan terakhir di ruang teh yang letaknya kurang

dari dua menit berjalan dari stasiun. Ia tahu bahwa Sangu akan dengan

jengkelnya mencari-cari di antara kerumunan massa di stasiun.

Adegan terakhir haruslah pendek. Tidak ada yang lebih membosankan

daripada pertemuan yang terpanjang. Kini, gadis itu menginginkan agar

segala sesuatunya berjalan sesuai dengan rencana sehingga ia hampir

tidak punya waktu untuk melambaikan salam perpisahan padanya. Ia

akan menemui Sangu di salah satu gerbong, mengucapkan selamat

tinggal padanya, dan meloncat dari kereta selagi kereta itu mulai

menggeliatkan roda-rodanya. Ya, ia akan melakukan sesuatunya secara

melodramatis, pikir gadis itu.

Ia memandangi arlojinya lagi. Sembilan menit yang lalu, dan dua

menit di ruang teh. Ia melewatkan satu menit untuk bangkit dan

membayar kopi sehingga satu menit betul-betul menjadi miliknya.

Ia menutup matanya; ia ingin menghabiskan menit terakhir dalam

kesunyian.

Sumber

:

Kumpulan cerpen Pertemuan

, 1996

1. Tentukan sikap pengarang terhadap objek yang sedang di-

bicarakan dalam petikan cerpen tersebut.

2. Nilai moral yang dapat diambil dari petikan cerpen tersebut

adalah ....

3. Buatlah tanggapan terhadap isi petikan cerpen tersebut.

4. Buatlah ringkasan atas isi teks berikut.

Setiap peradaban pasti berakhir. Tata hidup beradab Mesir, Yunani,

Romawi, telah mendahului mengakhiri sejarahnya sendiri dengan tragis.

Manusia-manusia "cerdas" zaman itu telah mengakhiri perjalanan

hidup dan kebudayaannya dengan sengaja. Akankah peradaban

modern ini akan berakhir? Ataukah ini justru peradaban terakhir

dalam sejarah umat manusia di bumi?

Pada tanggal 5–16 Juni 1972, di Stockholm, Swedia, dilaksanakanlah

sebuah konferensi internasional yang dibidani oleh PBB dengan

mengambil tema besar mengenai permasalahan lingkungan dan

pembangunan. Konferensi ini menjadi salah satu tonggak sejarah

kepedulian umat manusia terhadap lingkungan hidup, dan tanggal 5

Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Soal Pemahaman Pelajaran 8

U

182

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Permasalahan lingkungan dan Bumi pada umumnya sering

disinggung. Pertengahan bulan Januari 1972 sebuah majalah Inggris,

The Ecologis

memaparkan sebuah artikel yang berjudul

A Blue Print

for survival.

Artikel ini dengan jelas menyerang masyarakat industri

karena bahaya-bahaya lingkungan yang ditimbulkan. Namun, pada

intinya terbitan ini merupakan sebuah prediksi tentang hari kiamat

yang harus dihadapi Bumi. Apabila kecenderungan-kecenderungan

yang ada dewasa ini dibiarkan berjalan, sangat besar kemungkinan

bahwa pada akhir abad ini–yang pasti masih dalam usia hidup anak-

anak kita–tidak akan dapat dicegah hal-hal yang mengerikan seperti

rusaknya masyarakat, dan tidak dapat diperbaikinya lagi sistem pen-

dukung kehidupan di Bumi.

Sumber

:

www.jakartagreenmonster.com

Sumber

: Majalah

Tempo,

Agustus 2004